Memotivasi Diri Sendiri

Dalam menjalani kehidupan, manusia tidak selamanya di atas. Bisa juga di bawah. Ketika di atas jangan sombong, masih ada yang lebih baik dari kita. Ketika kita berada di bawah, jangan berlarut-larut. Segera bangkit dan raih impian. Lalu bagaimana caranya supaya bisa bangkit? Dengan motivasi jawabannya.
Motivasi bisa didapat darimana saja. Tapi, menurutku motivasi paling kuat datang dari diri sendiri. Diri kita sendirilah yang akan mengarahkan tubuh kita kemana. Tapi apakah motivasi dalam diri kita sudah cukup? Apakah motivasi dalam diri kita cukup kuat bila dihadang beragam faktor ex? Hanya kita sendiri yang tau jawabannya.
Sebelum membahas soal memotivasi diri, perlu aku explain dulu apa itu motivasi. Motivasi menurut Feldman (2012: 5) merupakan faktor yang mengarahkan dan memberikan energi pada manusia dan organisme lainnya. Loh kok pake definisi dari ahli segala? Tenang. Tulisan ini gak akan se-ilmiah skripsi kok.
Tulisan ini murni hanya pendapatku. Pengalamanku dalam memotivasi diri sendiri. Ketika aku down, aku capek. Aku bakal take a break, istirahat sejenak, tenangkan pikiran, dan lakuin hal-hal berikut:
- Katakan bisa
Just say “I can do it!” Tapi gak cuma bilang bisa aja, tapi bercaya juga. Kita harus percaya kalau kita bisa. Kita bisa ngelakuin hal itu. Kalau orang lain bisa, kenapa kita enggak? Kita harus percaya sama kita sendiri. Kalau kita gak percaya, gimana orang lain bakal percaya. Trust yourself! You can do anything you want to do! Because you’re strong, you’re brave, and you’re unstoppable.
- Bayangkan hasil akhir
Ketika kita lelah. Coba deh bayangin hasil akhir dari perjuangan kita. Kita sedang berproses. Kupu-kupu harus jadi ulat yang dihina dan jadi kepompong yang diasingkan sebelum menjadi kupu-kupu yang dipuji keindahannya. Percayalah semua akan indah pada waktunya. Jika kita terus berusaha, keindahan akan semakin dekat. Jika kita berhenti berusaha, keindahan tak akan mendekat. Dengan mengingat hasil akhir yang indah, biasanya aku akan semakin semangat untuk berusaha lebih baik lagi.
- Kurangi kecemasan dengan hobi
Ketika berproses, ada kalanya kita akan jatuh dan terluka. Itu wajar. Jika kita cemas dengan hasil akhir yang tidak menyenangkan, itu akan mengganggu usaha kita. So, jangan terlalu cemas. Kurangi kecemasan dengan melakukan hobi. Olahraga, main musik, menari, travelling, menggambar, or anything you like. Hobi juga bisa jadi stress healing buat kalian-kalian yang lagi stress.
Setelah ngelakuin cara-cara di atas, apakah selalu berhasil? Ya. Selalu berhasil untukku. Aku selalu kembali bangkit. Meskipun dengan rentang waktu yang berbeda-beda.
Untuk mengakhiri tulisan ini, ada satu kutipan dari Lavendaire yang perlu kalian ingat “Just focus on anything you can control. Do your best, and you’ll be fine”.
5 Komentar
Pempem
Bener banget Trust yourself. Jadi diri sendiri. Karena yg bisa mengubah kita, ya kita sendiri.. Lajut terus kak tulisannya. Hehe
Wahyu Firmanto
kata fiersa besari “kadang kala tak mengapa untuk tak baik-baik saja”. Nah itu gimana kak ? 🙂
Shohi
silahkan. tapi jangan terlalu lama, segera kembali bangkit 🙂
KopiCola
Ketika kita lagi down inget aja satu hal.. “waktu tak pernah menunggumu” jadi jangan lama2.. nanti nyesel kemudian.. 😁😁
Shohi
Siap kaakkk